Tari Piring by.Sosbud |
Kita
tahu bahwa di Negara kita ini mempunyai banyak sekali macam ragam kebudayaan,
yang dimana hamper dari setiap propinsi dan suku yang ada di Negara ini
mempunyai kebudayaan sendiri-sendiri, baik itu dari kesenian budayanya ataupun
pakaian dan juga aturan adat dalam suku-suku yang ada di Negara ini. Salah satu
kebudayaan yang dimiliki oleh Negara ini adalah tari piring, yang dimana tari
piring ini merupakan suatu kesenian budaya yang berasal dari daerah minangkabau
atau daerah sumatera barat. Tari piring ini merupakan suatu kesenian yang
berupa tarian-tarian, dimana tari piring ini bertujuan untuk memuja atau kepada
para pemimpin.
Pada
awalnya kegunaan tari piring di daerah minangkabau, belum seperti kegunaan pada
saat ini, yang dimana pada awalnya kegunaan tari piring ini digunakan oleh
minangkabau pada saat musim panen tiba, yang dimana tari piring ini digunakan
oleh masayarakat Minangkabau pada saat itu bertujuan untuk memberikan ucapan
syukur kepada dewi padi, yang dimana telah memberi hasil panen yang melimpah
kepada masyrakat minangkabau. Selain itu, pada zaman itu juga, tari piring ini
digerakan atau dipentaskan oleh para pemuda-pemudi masyrakat minangkabau.
Namun,
seiring dengan masuknya dan terbentuknya kerajaan-kerajaan yang terjadi pada
daerah Minangkabau, seiring itu pula kegunaan dan tujuan dari tari piring ini
pun berubah. Dimana pada zaman kerajaan di Minangkabau, tari piring ini
digunakan oleh masyarakat Minangkabau sebagai alat untuk memberikan rasa
penghormatan kepada para anggota kerajaan, terutama kepada raja yang memimpin
pada saat itu. Tetapi, tari piring pada zaman ini juga digunakan pada saat
tamu-tamu agung kerajaan datang.
Setelah
majunya dan juga telah bersatunya segala masyarakat-masyarakat yang ada di
Negara ini dan terutama di daerah Minangkabau atau di zaman yang telah modern
ini, tari piring ini masih juga dipergunakan oleh masyrakat Minangkabau, namun
tujuan dari kegunaan tari piring ini juga pun ikut berubah walaupun fungsinya
tetap sama pada zaman dulu. Dimana pada saat ini masyarakat Minangkabau
mempergunakan atau mempestakan Tari Piring pada saat adanya suatu pesta
pernikahan atau perkawinan yang terjadi di daerah Minangkabau (
masyarakat-masyarakat keturunan minangkabau).
Yang dimana pada saat ini fungsi
dari Tari Piring ini tetap sama dengan fungsi dari Tari Piring sebelumnya,
namun bedanya pada zaman dulu Tari Piring ini berfungsi untuk memberikan rasa
pujian terhadap para raja, namun pada saat ini yang dianggap raja dalam
kegunaan Tari Piring ini adalah kedua mempelai yang sedang menikah. Selain
dipentaskan pada saat suatu acara pernikahan, Tari Piring pada saat ini juga
dipentaskan pada saat ada suatu tamu agung yang datang ke daerah Sumatera
Barat.
Biasanya pementasaan Tari Piring ini dipentaskan oleh jumlah
orang yang tak tertentu, tetapi yang menjadi syarat utama dalam melaksanakan
Tari Piring adalah jumlah orang yang mementaskan Tari Piring ini harus
berjumlah ganjil, namun pada zaman dulu Tari Piring ini dipentaskan oleh 1
orang saja. Dimana dalam pelaksanaan Tari Piring, para penari memegang
tingkatan-tingkatan piring yang telah disusun dan sambil melakukan gerakan
tari, dimana semakin tinggi tingkatan piring semakin baik pula. Ketika alunan
musik yang mengikuti semakin cepat, piring yang dipegang oleh penari akan
dilempar keatas dan pecahan piring tersebut akan diinjak-injak oleh penari dan
penari pun tetap menari sampai musik yang mengikuti berhenti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar